Jumat, 27 Juni 2008
Makna Hari Raya Nyepi Bagi Umat Hindu
Festival Ogoh-ogoh [Photo]Pada pergantian tahun Saka yakni pada bulan sembilan (dalam perhitungan tahun saka, 1 bulan = 35 hari), umat Hindu di Bali merayakan hari besar umat yakni hari raya Nyepi. Nyepi jatuhnya pada tilem kesanga(bulan mati pada bulan ke sembilan) semua umat Hindu melakukan persembahyangan untuk menetralisir kekuatan negatif di dunia baik dunia nyata maupun dunia maya.Biasanya pada saat upacara "Tawur Agung" dilakukan untuk sesajian agar bhuta kala tidak mengganggu manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Dimana kekuatan negatif yang ada didunia dapat dinetralisir sehingga dunia aman dan sentosa. Untuk memanifestasi kekuatan negatif tersebut umat Hindu biasanya membuat simbul-simbul seperti raksasa. Agar lebih memaknai hari raya Nyepi , umat Hindu di Bali memanifestasikan dalam bentuk karya seni ogoh-ogoh. Salah satunya adalah Kodya Denpasar membuat pawai ogoh-ogoh yang memberi ruang gerak bagi generasi muda dapat menyalurkan karya seninya dalam bentuk ogoh-ogoh.Gambaran karya seni tersebut mengambil tokoh-tokoh cerita pewayangan. Dalam mitologi gambaran dari tokoh-tokoh umumnya berwajah seram dan menakutkan dalam kehidupan nyata. Seperti yang ditampilkan oleh generasi muda Banjar Yangbatu Kangin Denpasar, Bali. Dalam pawai ogoh-ogoh generasi banjar menampilkan tokoh dalam cerita Ramayana yaitu Kumbakarna. Kumbakarna adalah adik dari Raja Alengka Rahwana.Makna dari hari Nyepi adalah umat Hindu seluruh dunia melakukan instropeksi diri dalam kehidupan sehari-hari. Harapan di kemudian hari dapat berbuat baik dari hari sebelumnya. Juga mendoakan keselamatan dunia beserta isinya. Umumnya pada hari raya Nyepi, umat Hindu melaksanakan brata penyepian(brata = pengendalian diri) yaitu tidak bepergian, tidak melakukan kerja dan tidak menyalakan api.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar